Kadar halogen dalam air dapat dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan suatu metode analisis titrimetri. Titrasi yang digunakan adalah titrasi Argentometri. Salah satu metode yang ada dalam analisis ini adalah metode Mohr, yaitu titrasi argentometri yang menggunakan kromat sebagai indikatornya. Metode ini dapat digunakan untuk mengetahui kadar klorida dalam air, karena reaksi yang terjadi cukup spesifik dan khas. Dimana akan terbentuk suatu endapan berwarna merah bata. Analisis secara lengkap tentang metode Mohr ini saya dapatkan dari sebuah sumber makalah seminar yang sangat patut untuk dishare. Berikut ini link downloadnya.
Mohr 1
Mohr 2
Mohr 3
Mohr 4
Salah satu jenis titrasi pengendapan adalah titrasi Argentometri. Argentometri merupakan titrasi yang melibatkan reaksi antara ion halida (Cl-, Br-, I-) atau anion lainnya (CN-, CNS-) dengan ion Ag+ (Argentum) dari perak nitrat (AgNO3) dan membentuk endapan perak halida (AgX).
Konstanta kesetimbangan reaksi pengendapan untuk reaksi tersebut adalah ; Ksp AgX = [Ag+] [X-]
Reaksinya:
Tingkat keasaman (pH) larutan yang mengandung NaCl berpengaruh pada titrasi. Titrasi dengan metode Mohr dilakukan pada pH 8. Jika pH terlalu asam (pH < 6), sebagian indikator K2CrO4 akan berbentuk HCrO4-, sehingga larutan AgNO3 lebih banyak yang dibutuhkan untuk membentuk endapan Ag2CrO4. Pada pH basa (pH > 8), sebagian Ag+ akan diendapkan menjadi perak karbonat atau perak hidroksida, sehingga larutan AgNO3 sebagai penitrasi lebih banyak yang dibutuhkan.
Natriumklorida
Natrium klorida, juga dikenal dengan garam dapur, atau halit, adalah senyawa kimia dengan rumus molekul NaCl. Senyawa ini adalah garam yang paling memengaruhi salinitas laut dan cairan ekstraselular pada banyak organisme multiselular. Sebagai komponen utama pada garam dapur, natrium klorida sering digunakan sebagai bumbu dan pengawet makanan.Sodium chlorida sebagai inhibitor benih rekalsitran
Sodium Chlorida atau Natrium Chlorida (NaCl) yang dikenal sebagai garam adalah zat yang memiliki tingkat osmotik yang tinggi. Zat ini pada proses perlakuan penyimpanan benih recalsitran berkedudukan sebagai medium inhibitor yang fungsinya menghambat proses metabolisme benih sehingga perkecambahan pada benih recalsitran dapat terhambat. Dengan kemampuan tingkat osmotik yang tinggi ini maka apabila NaCl terlarut di dalam air maka air tersebut akan mempunyai nilai atau tingkat konsentrasi yang tinggi yang dapat mengimbibisi kandungan air (konsentrasi rendah)/low concentrate yang terdapat di dalam tubuh benih sehingga akan diperoleh keseimbangan kadar air pada benih tersebut. Hal ini dapat terjadi karena H2O akan berpindah dari konsentrasi yang rendah ke tempat yang memiliki konsentrasi yang tinggi. Hal ini merupakan hal yang sangat menguntungkan bagi benih recalsitran, karena sebagaimana kita ketahui benih recalsitran yaitu benih yang memiliki tingkat kadar air yang tinggi dan sangat peka terhadap penurunan kadar air yang rendah. Kadar air yang tinggi menyebabkan benih recalsitran selalu mengalami perkecambahan dan berjamur selama masa penyimpanan atau pengiriman ketempat tujuan. Namun dengan perlakuan konsentrasi sodium chlorida (NaCl) maka hal ini dapat teratasi.referensi:
http://harisdianto.files.wordpress.com/2010/01/titrasi-pengendapan.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Natrium_klorida
http://soera.wordpress.com/2011/01/12/titrasi-argentometri-metode-mohr/
http://chemistry.uii.ac.id/artikel/metode-mohr.html
Judul:
penetapan kadar nacl dalam garam dapur (cara mohr)
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Jumat, Maret 23, 2012
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Jumat, Maret 23, 2012
0 komentar :
Posting Komentar