KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena atas petunjuk-Nya kami dapat menyelesaikan Lomba Kegiatan Ilmiah untuk Siswa SLTA Tingkat Nasional. Adapun karya tulis yang kami susun ini berjudul “Corah Sebagai Kanal banjir Tradisional di Desa Sumberdawe Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo” Berdasarkan judul diatas, penulis berusaha menampilkan sebuah karya tulis mengenai Pengendalian Daya Rusak Air dengan memanfaatkan Corah sebagai kanal tradisional. Adapun makalah ini disusun dalam rangka mengikuti lomba Kegiatan Ilmiah untuk Siswa SMA dan sederajat Tingkat Nasional 2011 oleh Pusat Litbang Sumber Daya Air dan Badan Litbang kementrian Pekerjaan Umum. Untuk menyelesaikan karya tulis ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karen itu, kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
Segala upaya ini telah kami lakukan demi kesempurnaan karya tulis ini, namun kami sebagai manusia biasa tidak luput dari salah dan lupa. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sekalian senantiasa kami harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini. Akhir kata semoga makalah yang sederhana ini bermanfaat bagi kita semua.
CORAH SEBAGAI KANAL BANJIR TRADISIONAL DI DESA SUMBERDAWE KECAMATAN MARON KABUPATEN PROBOLINGGO Nurus Zahro, Putri Selvia Anggara Wati, Saiful Fatah Jalan Raya Sebaung Nomor 4 Gending Kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa Timur ABSTRAK Indonesia merupakan Negara kepulauan yang beriklim tropis, Indonesia juga mempunyai 2 musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Curah hujan di Indonesia sangat tinggi berkisar antara 2000-3000 mm/tahun. Pada musim hujan banyak wilayah yang tergenang banjir terutama di kota-kota yang besar. Bencana banjir sering terjadi di wilayah yang memiliki penduduk yang banyak. Berbagai cara telah dilakukan untuk menanggulangi banjir seperti halnya kanal, tapi semua cara itu sia-sia. Hai ini dikarenakan curah hujan yang tinggi dan banyaknya penduduk di suatu wilayah di Indonesia. Di desa sumber dawe kecamatan maron kabupaten probolinggo terdapat corah. Corahadalah saluran pembuangan air yang berukuran besar, sehingga dapat menampung air dalam skala besar dan membuktikan bahwa penggunaan corah lebih efektif dalam penanggulangan banjir. Kata Kunci : Kanal Tradisional Desa Sumberdawe
DAFTAR ISI Halaman Sampul............................................................................................................................ i Halaman Pengesahan.................................................................................................................... ii Surat pernyataan originilitas ........................................................................................................ iii Kata Pengantar .............................................................................................................................. iv Abstrak............................................................................................................................................ v Daftar Isi.......................................................................................................................................... vi Daftar Gambar................................................................................................................................ viii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...................................................................................................... 1 1.2 RumusanMasalah................................................................................................ 2 1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................................. 2 1.4 Manfaat Penelitian................................................................................................ 2 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Banjir ……………………………………….............................................................. 3 2.2 Kanal ……………………………............................................................................ 4 2.3 Corah.................................................................................................................... 4 BAB III METODOLOGI 3.1 Jenis Penelitian...................................................................................................... 5 3.2 Pemilihan Subjek................................................................................................... 5 3.3 Sumber Data.......................................................................................................... 5 3.4 Teknik Pengumpulan Data ………………………………......................................... 6 3.4.1Teknik Wawancara ………………………………………………………………... 6 3.4.2 Teknik Studi Pustaka ……………………………………………………………... 6 3.4.3 Dokumentasi ………………………………………........................................... 6 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Terbentuknya Corah dan Fungsinya.............................................. 7 4.1.1 Perbedaan Corah dengan Selokan ............................................................... 9 4.1.2 Perbedaan Corah dengan Kanal Banjir di Negara-negara Eropa ................. 9 4.2 Bentuk Fisik dan Mekanisme Corah. ...................................................................... 11 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan.............................................................................................................. 12 5.2 Saran....................................................................................................................... 13 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................... 14 LAMPIRAN – LAMPIRAN ………………………………………………………………………………… 15 DAFTAR ISIAN PESERTA LOMBA …………………………………………………………………….. 20 DAFTAR GAMBAR Sampul Judul .................................... ........................................................................................ i 4.1 Sungai yang Berdampingan dengan Corah……………………………………………………… 8 4.2 Corah ………………………………………………………………………………………………… 9 4.3 Selokan (Parit) ……………………………………………………………………………………… 9 4.4 Corah yang ada Di Desa Sumberdawe ………………………………………………………… 10 4.5 Kanal yang ada Di Eropa ………………………………………………………………………… 10 4.6 Dena Jalur Perlintasan Corah Di Desa Sumberdawe ………………………………………... 11 LAMPIRAN 2 ……………………………………………………………………………………………….. 17 |
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang luas terbentang dari Sabang sampai Merauke. Selain itu Indonesia berada di daerah khatulistiwa. Hal ini menyebabkan Indonesia beriklim tropis dan memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Curah hujan di Indonesia cukup tinggi, sehingga pada saat musim hujan volume air tidak dapat terkendali yang nantinya akan berdampak pada banjir. Selain itu banjir juga disebabkan oleh global warming yang terjadi di dunia.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menanggulangi salah satu bencana tersebut. Akan tetapi , upaya tersebut tidak membuahkan hasil yang maksimal. Sebenarnya, ada upaya lain yang dapat dilakukan. Seperti halnya dengan upaya yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Sumberdawe Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo. Upaya tersebut berupa pembuatan semacam selokan yang berukuran besar dimana masyarakat di Desa Sumberdawe Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo menyebutnya dengan nama “Corah” (dalam bahasa Madura). Ada dua macam Corahyang terdapat di desa tersebut, yaitu Corahalami dan Corah buatan. Dua macam Corah tersebut saling berhubungan satu sama lain. Pada akhirnya aliran masing-masing Corah itu akan bermuara di tempat yang sama, yaitu di laut. Fungsi Corahsebagai kanal banjir yang ada di Desa Sumberdawe ini berbeda dengan fungsi kanal yang ada di Eropa. Kanal yang ada di Eropa tidak digunakan sebagai penanggulangan banjir, akan tetapi digunakan sebagai sarana transportasi air. Hal ini dibedakan oleh perbedaan ikllim dan curah hujan antara Indonesia dengan negara-negara yang ada di Eropa.
Dengan adanya Corah tersebut, air hujan yang mengalir dari dataran tinggi dapat dialihkan ke aliran Corah. Sehingga Desa Sumberdawedapat terlindungi dari ancaman banjr. Dari keuntungan inilah yang menarik minat penulis untuk membuat karya tulis tentang “Corah” sebagai upaya penanggulangan banjir. Apabila pembuatan Corahini lebih dikembangkan tentu akan meminimalkan dampak banjir bagi masyarakat Indonesia.
|
|
- Masyarakat Desa Sumberdawe menyiasati banjir pada musim penghujan dengan membuat Corah. Oleh karena itu dalam penulisan karya tulis ini kami akan membahas apa sebenarnya yang dimaksud dengan Corah ? Kapan mulai dibuat Corah di Desa Sumberdawe? Samakah fungsinya dengan kanal banjir yang ada di beberapa negara di Eropa.
- Tujuan pembuatan Corah adalah sebagai saluran banjir. Bagaimana bentuk fisiknya dan mekanisme kerjanya ?
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan latar belakang terbentuknya corah dan fungsinya.
2. Menjelaskan bentuk fisik corah dan mekanisme kerjanya.
1.4 Manfaat
- Mempublikasikan upaya penanggulangan banjir di desa Sumberdawe yang dapat menjadi sumber inspirasi bagi penanggulangan banjir di daerah-daerah lainnya yang memiliki kesamaan letak geografi.
- Meminimalkan dampak banjir (daya rusak air).
- Melestarikkan sumber daya alam dan air.
|
|
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Banjir
Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan oleh air. Peristiwa banjir timbul jika air menggenangi daratan yang biasanya kering. Banjir pada umumnya disebabkan oleh air sungai yang meluap ke lingkungan sekitarnya sebagai akibat curah hujan yang tinggi. Kekuatan banjir mampu merusak rumah dan menyapu fondasinya. Air banjir juga membawa lumpurberbau yang dapat menutup segalanya setelah air surut. Banjir adalah hal yang rutin. Setiap tahun pasti datang. Banjir, sebenarnya merupakan fenomenakejadian alam "biasa" yang sering terjadi dan dihadapi hampir di seluruh negara-negara di dunia, termasuk Indonesia.Banjir sudah temasuk dalam urutan bencana besar, karena meminta korbanbesar.
Berdasarkan sumber air yang menjadi penampung di bumi, jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungai, banjir danau, dan banjir laut pasang.- Banjir Sungai
Terjadi karena air sungai meluap.
- Banjir Danau
Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol.
- Banjir Laut pasang
Terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi.
Secara umum, penyebab terjadinya banjir adalah sebagai berikut.
- Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,
- Pendangkalan sungai,
- Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai mapupun gotong royong,
- Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat,
- Pembuatan tanggul yang kurang baik,
- SMA NEGERI 1 GENDING
|
- Rusaknya areal pemukiman penduduk,
- Sulitnya mendapatkan air bersih, dan
- Rusaknya sarana dan prasarana penduduk.
- Rusaknya areal pertanian
- Timbulnya penyakit-penyakit
- Menghambat transportasi darat
2.2 Kanal
Kanal atau terusan merupakan saluran air yang dibuat oleh manusia untuk berbagai keperluan. Umumnya kanal merupakan bagian dari aliran sungai dengan pelebaran atau pendalaman pada bagian tertentu. Kanal tertua, sekitar 4000 SM, dibuat untuk tujuan irigasi di Mesopotamia. Dalam perkembangan selanjutnya, kanal dapat difingsikan sebagai bagian dari system pengendalian banji serta dapat berguna untuk jalur transportasi/perdagangan.
Banjir kanal Jakarta merupakan salah satu contoh kanal untuk pengendalian banjir di Indonesia. Konsep dasarnya adalah mengendalikan aliran air dari hulu sungai dan mengatur volume air.yang masuk ke kota Jakarta. Sistemnya dibuat agar aliran sungai Ciliwung melintas di luar kota Jakarta (Batavia). Banjir kanal merupakan gagasan Prof H van Breen dari Burgelijke Openbare Werken, cikal bakal Departemen Pekerjaan Umum, pada tahun 1920. Pembuatannya dilakukan setelah banjir besar yang melanda Jakarta dua tahun sebelumnya. Pengendalian banjir di Jakarta bertumpu pada dua terusan, banjir kanal barat dan banjir kanal timur, yang melingakari sebagian besar wilayah kota.
2.3 Corah
|
|
METODOLOGI PENELITIAN
“Metodologi penelitian “berasal dari kata “Metode”yang artinya cara yang cepat untuk melakukan sesuatu; dan “logos” yang artinya ilmu dan pengetahuan.jadi metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan.sedangkan peneliyian adalah suatu kegiatan untuk mencari,mencatat,merumuskan,dan menganalisis sampai menyusun laporannya.
(Drs. Cholid Narbuko dan Drs Abu Achmadi,2008: 1)
Sedangkan menurut Mohammad Ali, metodologi penelitian adsalah ilmu yang mempelajari cara-cara melakukan pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahapan-tahapan yang disusun secara ilmiah untuk mencari, menyusun serta menganalisis dan menyimpulkan data-data sehingga dapat dipergunakan untuk menemukan mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan berdasarkan bimbingan tuhan Maha Esa.
(Sumber: Drs. Cholid Narbuko dan Drs H.Abu Achmadmadi)
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang kami lakukan adalah penelitian deskriptif . Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diperoleh dari observasi pengamatan langsung ke objek yang diteliti tanpa melakukan pengujian serta percobaan.
3.2 Pemilihan Subjek
Subjek yang diamati dalam penelitian ini adalah Corah atau kanal banjir yang terdapat di Desa Sumberdawe Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo. Corahtersebut digunakan sebagai cara penanggulangan banjir.
3.3 Sumber Data
|
|
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, teknik studi pustaka dan dokumentasi.
3.4.1 Teknik Wawancara
Wawancara merupakan alat bukti terhadap informasi yang diperoleh. Dengan melakukan wawancara kepada Kepala Dusun Desa Sumberdawe, Kecamatan Maron, Kabupaten Probalinggo, Provinsi Jawa Timur mendapatkan informasi tentang Corah yang membuktikan bahwa sumber data yang diperoleh sangat terbukti akan kebenarannya.
3.4.2 Teknik Studi Pustaka
Guna menambah data-data penelitian kami, maka kami mempelajari dan mengaitkan antara data hasil wawancara dengan ilmu yang mengenai tentang Pemanfaatan Corah sebagai Kanal Pencegah Banjir.
3.4.3 Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk mendokumentasikan saat pengamatan mengenai Corah yang ada di Desa Sumberdawe, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
|
|
PEMBAHASAN
4.1 Latar Belakang Terbentuknya Corah Dan Fungsinya.
Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur berada pada posisi 112’50’ – 113’30’ Bujur Timur (BT) dan 7’40’ – 8’10’ Lintang Selatan (LS), dengan luas wilayah sekitar 169.616,65 Ha atau + 1.696,17 km2 (1,07 % dari luas daratan dan lautan Propinsi Jawa Timur).
Wilayah Kabupaten Probolinggo berbatasan dengan :
- Sebelah Utara : Selat Madura
- Sebelah Timur : Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Jember
- Sebelah Barat : Kabupaten Pasuruan
- Sebelah Selatan : Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang
- Sedangkan di sebelah Utara bagian tengah terdapat Daerah Otonom yaitu Kota Probolinggo
Wilayah Kabupaten Probolinggo berbatasan dengan :
- Sebelah Utara : Selat Madura
- Sebelah Timur : Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Jember
- Sebelah Barat : Kabupaten Pasuruan
- Sebelah Selatan : Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang
- Sedangkan di sebelah Utara bagian tengah terdapat Daerah Otonom yaitu Kota Probolinggo
Dilihat dari geografisnya Kabupaten Probolinggo terletak di lereng pegunungan yang membujur dari Barat ke Timur, yaitu Gunung Semeru, Argopuro, Lamongan dan Tengger. Selain itu terdapat gunung lainnya, yaitu Gunung Bromo, Widodaren, Gilap, Gambir, Jombang, Cemoro Lawang, Malang dan Batujajar. Dilihat dari ketinggian berada pada 0-2500 m diatas permukaan laut dengan temperatur rata-rata 27’C – 30’C.
Lokasi Kabupaten Probolinggo yang berada di sekitar garis khatulistiwa menyebabkan daerah ini mengalami perubahan iklim dua jenis setiap tahun, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Untuk musim kemarau berkisar pada bulan April hingga bulan Oktober dengan rata-rata curah hujan + 29,5 mm per hari hujan, sedangkan musim penghujan dari bulan Oktober hingga bulan April dengan rata-rata curah hujan + 229 mm per hari hujan. Curah hujan yang cukup tinggi terjadi pada bulan Desember sampai dengan bulan Maret dengan rata-rata curah hujan + 360 mm per hari hujan.
http://www.probolinggokab.go.id
http://www.probolinggokab.go.id
|
|
Sebagian besar Corah terdapat di wilayah Jawa Timur terutama di daerah Kabupaten Probolinggo, salah satunya terdapat di Desa Sumberdawe Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo. Corah memiliki lebar berkisar antara 2-10 meter dan kedalaman antara 2-15 meter. Jumlah terusan yang terdapat di Desa Sumberdaweada enamyaitu; Corah Maron, Corah Gading, Corah barat (perbatasan Desa Sumberdawedan Desa Gading), Corahtimur (perbatasan Desa Sumberdawe dan Desa Maron Kidul), Corah utara (Desa Sumber Dawe), dan Corah pusat.
Selain digunakan pada saat musim hujan Corahjuga digunakan untuk tempat pembuangan sisa irigasi sawah dan luapan mata air di Desa Sumberdawe bagian selatan. Corahsangat penting bagi masyarakat di Desa Sumberdawe khususnya bagi masyarakat yang barada di dataran rendah (bagian utara Desa Sumberdawe). Keberadaan Corah tersebut berdampingan dengan sungai. Sehingga pada saat musim hujan, peranan Corah dan sungai saling berhubungan, yaitu apabila sungai tidak mampu lagi menampung kapasitas air yang terlalu tinngi selanjutnya sebagian air akan dialirkan ke arah Corah.
Gambar 4.1 : Sungai yang berdampingan dengan Corah
|
|
Selokan (parit) merupakan saluran pembuangan air yang berukuran kecil. Biasanya selokan digunakan sebagai saluran irigasi. Berbeda dengan Corah, Corah adalah saluran pembuangan air yang berukuran besar. Corahtidak berfungsi sebagai saluran irigasi, akan tetapi sebagai saluran penanggulangan banjir. Sehingga penduduk di Desa Sumberdawe tidak pernah mengalami kebanjiran. Dilihat dari ukurannya Corah lebih besar dibandingkan dengan selokan sehingga Corah dapat menyalurkan air lebih banyak.
Corah tidak memerlukan perawatan khusus sebab kedalamannya tidak akan berkurang walaupun sudah digunakan bertahun tahun. Sedangkan selokan memerlukan perawatan yang khusus dan memerlukan banyak biaya disetiap akan digunakan. Jika selokan akan digunakan, terlebih dahulu digali agar kedalaman selokan tidak berubah.
Gambar 4.2: Corah Gambar 4.3: Selokan (Parit)
( Foto : Nurus Zahro) (Foto : Putri Selvia A.)
4.1.2 Perbedaan Corah Dengan Kanal Banjir Yang Ada Di Negara-Negara Eropa
|
|
Gambar 4.4: Corah yang ada di Desa Sumberdawe
(Foto: Nurus Zahro)
Gambar 4.5: Canal yang ada di Eropa
( Foto: http://translate.google.co.id )
|
|
Corah merupakan saluran pembuangan air yang berukuran besar. Posisi corah berada lebih rendah dari sekitarnya, hal ini yang membuat cara kerja corah menjadi baik dan efektif. Pada musim kemarau corah berfungsi sebagai saluran pembuangan air rumah tangga, irigasi dan luapan mata air (yang berada di Desa Sumberdawe). Pada musim hujan corah berubah fungsi menjadi saluran pembuangan air hujan dari dari perumahan dan pesawahan. Pada umumnya disekitar corah terdapat banyak pohon-pohon besar yang memiliki akar yang kuat, akar-akar ini berfungsi sebagai penyangga tanah.
U
B T
S
Keterangan :
Tanah Corah Arus Aliran Corah
Sungai Jalan Raya
Perumahan
Gambar 4.6 : Denah jalur perlintasan Corah di Desa Sumberdawe
(gambar: Saiful Fatah)
|
|
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah mengetahui dan membahas keadaan Corah tersebut, maka dapat kami simpulkan bahwa:
- Di Desa Sumberdawe kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa Timur terdapat Corah yang berukuran lebar 2-10 meter dan kedalaman 2-15 meter.
- Corah merupakan tempat pembuangan air hasil dari limbah rumah tangga dan sisa irigasi, selain itu corah digunakan sebagai saluran pembuangan air hujan.
- Ditinjau dari kemampuan dan dan ukurannya Corah di bagi dua yaitu:
- Corah merupakan pembuangan air yang berada disekitar rumah penduduk dan digunakan untuk saluran pembuangan air limbah rumah tangga dan irigasi.
- Corah pusat merupakan saluran pembuangan air yang besar Corah ini berfungsi untuk menerima air dari semua corah yang ada.
- Ditinjau dari keberadaannya, corah dibagi menjadi enam yaitu:
- Corah Gading merupakan Corah yang mengalir melintasi Desa Gading.
- Corah Maron merupakan Corah yang mengalir melintasi Desa Maron Kidul.
- Corah barat merupakan Corah yang mengalir di perbatasan Desa Sumberdawe dan Desa Gading.
- Corah timur merupakan Corah yang mengalir di perbatasan Desa Sumberdawe dan Desa Maron Kidul.
- Corah utara merupakan Corah yang mengalir di bagian utara Desa Sumberdawe
- Corah pusat merupakan saluran pembungan air yang menerima pembuangan air dari Corah disekitarnya.
|
|
Setelah mengetahui keberadaan Corah di Desa Sumberdawe Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa Timur maka penulis menyarankan:
- Sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan adanya Corah dan menerapkannya di daerah yang sering banjir.
- Bagi masyarakat sekitar untuk lebih melestarikan sumber daya alam yang sudah ada.
|
|
Narbuko, Cholid., dan Achmad, Abu. 2008. Metodologi Penelitia. Jakarta: PT Bumi Aksara
http://id.wikipedia.org/wiki/Banjir ( diakses tanggal 4 Februari 2011)
http://netsains.com/2008/11/mengenal-kanal-dan-fungsinya/ ( diakses tanggal 4 Februari 2011)
http://www.probolinggokab.go.id ( diakses tanggal 11 Februari 2011)
http://translate.google.co.id ( diakses tanggal 11 Februari 2011)
|
|
PEDOMAN WAWANCARA
Narasumber :
Nama : Bapak Sampurno dan Bapak Shaleh
Profesi : Kepala Dusun Desa Sumberdawe
Lokasi : Kantor Desa Sumberdawe Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo
Pewawancara : Assalamu’alaikum wr.wb.
Narasumber : Waalaikumsalam wr. Wb. Ada kepentingan apa dek?
Pewawancara : Kami dari SMA Negeri 1 Gending ingin mengetahui tentang Corah
Pewawancara : Kapan Corah ini mulai dibuat?
Narasumber : Saya sendiri kurang tahu. Yang jelas Corah itu sudah ada semenjak saya lahir. Mungkin Corah dibangun pada zaman penjajahan Belanda (sebelum merdeka)
Pewawancara : Mengapa masyarakat memilih Corah sebagai penanggulangan banjir?
Narasumber : Karena Corah lebih banyak memampung air. Jika dibandingkan dengan selokan (parit), Corah memiliki ukuran yang lebih besar. Sehingga masyarakat lebih memilih Corah sebagai penampung air pada saat musim hujan.
Pewawancara : Kemana saja aliran air dari Corah mengalir?
Narasumber : Untuk alirannya ini banyak cabangnya, dari semua cabang akan mengalir ke satu aliran dan akan bermuara ke laut.
|
|
Pewawancara : Apa manfaat Corah bagi masyarakat?
Narasumber : Mencegah banjir dan menampung air.
Pewawancara : Apakah kedalaman Corah tidak berkurang selama bertahun-tahun?
Narasumber : Tidak, karena disekitar Corah terdapat pohon-pohon sebagai penguat tanah.
Pewawancara : Terimakasih atas informasi yang telah diberikan bapak untuk kami.
Narasumber : Ya sama-sama.
Pewawancara : Assalamu’alaikum wr.wb.
Narasumber : Waalaikumsalam wr. Wb.
|
|
Gambar 1. Genangan air dalam Corah Gambar 2. Selokan (parit)
(Foto : Putri Selvia Anggara Wati) (Foto : Putri Selvia Anggara Wati)
Gambar 3. Sungai Gambar 4. Aliran Corah
(Foto : Nurus Zahro) (Foto : Nurus Zahro)
|
|
Gambar 5. Terowongan persimpangan Corah Gambar 6. Percabangan Corah
(Foto: Saiful Fatah) (Foto : Putri Selvia Anggara Wati)
Gambar 7. Kantor Desa Sumberdawe Gambar 8. Corah Alami
(Foto: Saiful Fatah) (Foto : Putri Selvia Anggara Wati)
|
|
Gambar 9. Proses Wawancara Gambar 8. Kedalaman Corah
(Foto: Saiful Fatah) (Foto : Nurus Zahro)
|
|
Nama Lengkap : NURUS ZAHRO
Tempat dan Tanggal Lahir : Probolinggo, 14 Agustus 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Gending
Kelas : XI – IPA 2
Alamat Lengkap Sekolah : Jalan Raya Sebaung No.4 Gending
Kecamatan : Gending
Kabupaten : Probolinggo
Kode Pos : 67272
Propinsi : Jawa Timur
Telepon : 0335-611273
Alamat Lengkap Rumah : Desa Maron Kidul RT 01/ RW 01
Desa : Maron Kidul
Kecamatan : Maron
Kabupaten : Probolinggo
Kode Pos : 67276
Propinsi : Jawa Timur
Telepon : -
Kegemaran : Membacadan mendengarkan musik
Cita – cita Pribadi : Bidan
Bidang Ilmu yang digemari : Biologi
Nama Orang Tua : 1. Ayah : Suarno
2. Ibu : Susmiyati
Pekerjaan Orang Tua : 1. Ayah : PNS
2. Ibu : Ibu rumah tangga
Pendidikan Orang Tua : 1. Ayah : S 1
2. Ibu : SD
| ||||
|
Nama Lengkap : Putri Selvia Anggara Wati
Tempat dan Tanggal Lahir : Probolinggo, 30 Oktober 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Gending
Kelas : XI – IPA 1
Alamat Lengkap Sekolah : Jalan Raya Sebaung No.4 Gending
Kecamatan : Gending
Kabupaten : Probolinggo
Kode Pos : 67272
Propinsi : Jawa Timur
Telepon : 0335-611273
Alamat Lengkap Rumah : Desa Wonoreja RT13/RW04
Desa : Wonorejo
Kecamatan : Maron
Kabupaten : Probolinggo
Kode Pos : 67276
Propinsi : Jawa Timur
Telepon : -
Kegemaran : Membaca
Cita – cita Pribadi : Bidan
Bidang Ilmu yang digemari : Biologi
Nama Orang Tua : 1. Ayah : Sinto
2. Ibu : Sujilah
Pekerjaan Orang Tua : 1. Ayah : Wiraswasta
2. Ibu : Guru SD
Pendidikan Orang Tua : 1. Ayah : SMEA
2. Ibu : S 1
| ||||
|
Nama Lengkap : SAIFUL FATAH
Tempat dan Tanggal Lahir : Probolinggo, 10 Maret 1995
Jenis Kelamin : Laki-laki
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Gending
Kelas : X 3
Alamat Lengkap Sekolah : Jalan Raya Sebaung No.4 Gending
Kecamatan : Gending
Kabupaten : Probolinggo
Kode Pos : 67272
Propinsi : Jawa Timur
Telepon : 0335-611273
Alamat Lengkap Rumah : Desa Sumberdawe RT 01/RW 01
Desa : Sumberdawe
Kecamatan : Maron
Kabupaten : Probolinggo
Kode Pos : 67276
Propinsi : Jawa Timur
Telepon : -
Kegemaran : Membaca
Cita – cita Pribadi : Menteri Keuangan
Bidang Ilmu yang digemari : Matematika
Nama Orang Tua : 1. Ayah : Jumad Efendi
2. Ibu : Sunarsih
Pekerjaan Orang Tua : 1. Ayah : Buruh tani
2. Ibu : Ibu rumah tangga
Pendidikan Orang Tua : 1. Ayah : SMP
2. Ibu : SD
|
Judul:
Karya Tulis Ilmiah - CORAH SEBAGAI KANAL BANJIR TRADISIONAL DI DESA SUMBERDAWE KECAMATAN MARON KABUPATEN PROBOLINGGO
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Jumat, April 05, 2013
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Jumat, April 05, 2013
0 komentar :
Posting Komentar